Monday, January 12, 2009

Elegant Solutions #2 (source: "Mind of the Innovator" by M.E.May)

Seri pertama dari pola pikir yang menghambat munculnya elegant solutions adalah Shortcutting atau Leaping to Solutions. Bukan berarti intuisi tidak bagus atau metode “blink” selalu tidak efektif, tetapi sebetulnya saat kita menghadapi masalah yang kompleks kita perlu berpikir lebih dalam. Terkait kerangka berpikir komprehensif yaitu systems thinking, terdapat empat langkah implementasi systems thinking yang kemudian dikembangkan oleh Brian Hinken dalam “double loop learning matrix”.

Bagi yang pernah belajar kalkulus atau digital signal processing, maka masalah yang kompleks bisa direpresentasikan dalam persamaan non-linier, jadi tidak bisa diselesaikan dengan persamaan linier y=ax+b.

Contoh sederhana, adalah saat pemerintah menurunkan harga premium saat harga minyak dunia anjlok untuk kedua kalinya tahun 2008 dari Rp 5.500,- ke Rp 5.000,-, kelihatannya pemerintah tidak memperhitungkan policy resistance dari pengusaha SPBU yang menahan stock karena menghindari kerugian, sehingga menyebabkan premium langka di beberapa lokasi. Policy resistance ini salah satu contoh balancing feedback dalam sistem kompleks di mana segala sesuatunya tidak bisa ideal 100%: “if gasoline price goes down, everybody would be happy”. No way!

Want to find out more? Wait for the next posts or search “systems thinking” or “double loop learning matrix” on the internet. Recommended references: “Fifth Discipline” by Peter M. Senge, “Working in High-Leverage Zones with the Double Loop Learning Matrix” by Brian Hinken.

1 comment:

Frans. Nadeak said...

Mantap! Terus menulis dan menulis...
Frans. Nadeak

Globe of Blogs